SAYA INGIN MATI SAJA
SEMOGA CERITA INI MENGINSPIRASI ANDA SEMUA.....
Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru, “Guru, saya sudah bosan hidup.
Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yg
saya lakukan sll berantakan. Saya ingin mati.”
Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit.”
“Tdk Guru, saya tdk sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu
sebabnya saya ingin mati.”
Seolah-olah tdk mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, “Kamu sakit.
Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap
kehidupan. Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia
mengikuti petunjukku.”
“Tdk Guru… Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.”
Tolak pria itu
“Jd kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah diminum
malam ini, setengah lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan
mati dengan tenang.”
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Guru yang ia datangi selama ini selalu
berupaya utk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan
menawarkan racun. Tetapi, krn ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya
dgn senang hati.
Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun tsb. Dan, ia
merasakan ketenangan sebagaimana tdk pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks,
begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati… terbebaskan dari
segala macam masalah.
Malam itu, ia memutuskan utk makan malam bersama keluarga di restoran
masakan Jepang. Sesuatu yg sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun
terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.
Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia
mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.”
Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan
angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda utk melakukan jln pagi. Pulang
kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa
membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu utk dirinya,
satu lagi utk istrinya. Krn pagi itu adl pagi terakhir,ia ingin meninggalkan
kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yg terjadi hari ini?
Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dgn setiap orang. Stafnya pun
bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mrk pun menjadi lembut. Karena itu
adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala
sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan
apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi
indah. Ia mulai menikmatinya.
Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di
beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,
“Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau slm ini aku sll merepotkan kamu.”
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Slm ini ayah
selalu stres krn perilaku kami semua.”
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup mjd sgt
indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dgn setengah
botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
” Ya Tuhan, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya
Tuhan. Aku takut sekali jika aku hrs meninggalkan dunia ini ”.
Ia pun buru-buru mendatangi sang Guru yang telah memberi racun kpdnya.
Sesampainya dirumah Guru tersebut, pria itu mengatakan bahwa ia akan
membatalkan kematiannya. Krn ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan
semua hal yang telah membuat dia mjd hidup kembali.
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah
terjadi, sang Guru berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah
sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran
bahwa maut dpt menjemputmu kpn saja, maka kau akan menikmati setiap detik
kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut,
selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh,
tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci
kebahagiaan. Itulah jln menuju ketenangan.”
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke
rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini…
Ini ada
kata mutiara atau kata bijak dari saya : “Hiduplah
seolah-olah kamu akan mati esok, Belajarlah seolah-olah kamu hidup selamanya”
Buat yang masih suka menunda-nunda, apakah jadinya kalau besok hari
meninggal?
Buat yang merasa hidupnya jenuh, itu bukan hidup yang jenuh, bersyukurlah
dan berbuatlah lebih banyak kebaikan pada orang lain, maka hidup akan terasa
jauh lebih bersinar